4. Aspek Keuangan
Kegiatan
yang berhubungan dengan penentuan investasi jangka panjang sebuah perusahaan,
mendapatkan dana untuk membayar, dan memimpin kegiatan keuangan harian sebuah
perusahaan.
Ø
Komponen-komponen Biaya/Anggaran
Secara
umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas:
-
Biaya
Personil
Biaya
personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor
dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan
kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour,
oranghari/ man-day atau orang-bulan/man-month. Masukkan seluruh anggota tim
kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran
pekerjaan tim.
-
Biaya
Nonpersonil
Biaya
nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan proyek. Komponen-komponen biaya tersebut
antara lain:
-
Biaya
Transportasi
Hitung
kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota. Untuk
transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter
premium untuk per lima kilometer jarak.
-
Biaya
Allowance
Penugasan
Luar Kantor Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada
biaya tambahan untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan. Untuk menghitung
biaya allowance ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut: + Uang makan 3
kali sehari Rp 90.000,- (jika penugasan luar kota) + Biaya komunikasi sehari Rp
15.000,-
-
Biaya
Rutin
Biaya
rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan
berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air,
gas, keamanan, pemeliharaan, dan sebagainya.
Ø
Biaya
Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
Biaya
pemanfaatan peralatan/sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti
sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer,
kendaraan, dan sebagainya. Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak
disampaikan kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar
beban-beban tersebut.
Ø
Biaya
Belanja Barang Pakai Habis
Biaya
belanja barang pakai habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli
barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket,CD/DVD,
dan sebagainya.
Ø
Biaya
Penyusunan Laporan
Biaya
penyusunan laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan
kegiatan dan modul user manual dari misalnya: proyek aplikasi perangkat lunak
yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang
mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.
Ø
Estimasi Biaya/Anggaran
Definisi
perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia
pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society USA), berdasarkan
definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut :
Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas
hal hal yang akan terjadi selanjutnya Analisis biaya yang berarti pengkajian
dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang
penting
Kualitas
estimasi sangat ditentukan oleh :
· Tersedianya
data dan informasi
· Teknik
dan metode yang digunakan
· Kecakapan
dan pengalaman estimator
· Tujuan
pemakaian perkiraan biaya
Sumber
informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek yang pernah
dikerjakan.
Ø
Penyusunan Anggaran/Biaya
Business
Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan
penerimaan/hak dan juga pengeluaran/kewajiban), yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang akan datang.
(Munandar, 1997)
Unsur-unsur
Budgeting/Anggaran
· Rencana,
penentuan terlebih dahulu tentang berbagai aktivitas yang akan dilakukan di
waktu yang akan datang. Rencana tersebut memiliki spesifikasi- spesifikasi
tertentu, seperti;
ü disusun
secara sistematis,
ü mencakup
seluruh kegiatan perusahaan, dan dinyatakan dalam satuan moneter/uang
· Meliputi
seluruh kegiatan perusahaan :
ü Fungsi
produksi
ü Fungsi
pembelanjaan/keuangan
ü Fungsi
administrasi
ü Fungsi
pemasaran
ü Fungsi
personalia
· Untuk
waktu yang akan datang
Macam
Budget/Anggaran (berdasarkan periode penyusunannya)
ü Budget
Taktis
o Budget
Harian
o Budget
Mingguan
o Budget
Bulanan
ü Budget
Strategis
o Budget
Tahunan
o Atau
Sesuai kebutuhan
Beberapa faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget/anggaran:
· Luas
pasar/pekerjaan
· Posisi
perusahaan dalam persaingan
· Jenis
produk yang dihasilkan (Elastis atau In-elastis
· Tersedianya
data dan informasi
· Keadaan
perekonomian
Ø
Penyusunan cashflow perusahaan
(inflow dan outflow)
1. Cash
inflow
Cash
inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan
keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
•
Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
•
Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•
Penjualan aktiva tetap yang ada.
•
Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•
Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•
Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash
out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri
dari :
•
Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
•
Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
•
Pembelian aktiva tetap.
•
Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
•
Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
•
Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan
arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
Ø
Tingkat Suku Bunga
Pengertian
Suku Bunga (Interest rate) Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak
pada perubahan jumlah investasi di
suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor
asing, khususnya pada jenis invesatsi portfolio yang umunya berjangka pendek.
Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah
permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara
terjadi peningkatan aliran modal masuk (capital inflows) di luar negeri, hal
ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara
tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing (dalam Madura, 2000, p.
101).
Adapun
pengertian suku bunga (interest rate) (dalam Samuelson dan Nordaus, 1992, p.500
):
a. Interest
adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang.
b. Interest
rate adalah jumlah interest yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus
membayar untuk kesempatan meminjam uang.
c. Karakteristik
pinjaman dari tingkat suku bunga yang berbeda dapat dilihat dari :
Term or maturity Merupakan jangka waktu atau jatuh tempo, dimana mereka harus membayarnya.
Term or maturity Merupakan jangka waktu atau jatuh tempo, dimana mereka harus membayarnya.
d. Suku
bunga diskonto adalah tingkat suku bunga yang dibayar oleh Bank-bank umum apabila
meminjam uang dari Bank Sentral. Menurut Weston dan Copeland (1998, p. 184),
suku bunga dalam keseimbangan suatu pasar merupakan harga suatu waktu, dimana
harga tersebut adalah hasil pengembalian yang menyamakan pinjaman dan pemberian
pinjaman dalam kegiatan ekonomi. Suatu tingkat suku bunga akan cenderung naik
apabila jumlah uang lebih sedikit dan permintaan terhadap uang lebih banyak.
Begitu pula sebaliknya, tingkat suku akan cenderung turun apabila jumlah uang
lebih banyak/besar dan permintaan terhadap uang lebih sedikit.
Sedangkan
teori paritas suku bunga merupakan salah satu teori yang penting mengenai
penentuan tingkat bunga dalam sistem devisa bebas. Teori ini pada dasarnya
bahwa tingkat bunga di suatu negara akan cenderung sama dengan tingkat bunga di
negara lain, setelah diperhitungkan perkiraan laju depresiasi mata uang suatu
negara dengan negara lain. Berdasarkan Shapiro ( 1994, p. 164 ) bahwa yang
dimaksud dengan Interest Parity adalah suatu kondisi di mana perbedaan tingkat
suku bunga sama dengan perbedaan forward di pasar yang efisien dengan asumsi
tidak ada biaya transaksi (no transaction cost).
Ø Kriteria Investasi
Kriteria
investasi ini sangat bermanfaat dalam melakukan pengukuran manfaat atau
keuntungan yang akan diperoleh jika melakukan investasi terhadap suatu usaha.
Banyak orang yang menanggung rugi karena serampangan dalam melakukan
perhitungan atau bahkan tidak mengukur terlebih dahulu tingkat viabilitas dan
share profit serta management risk-nya ketika ia melakukan investasi.
Ada
banyak kriteria investasi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
investasi, dimana kriteria tersebut dapat membantu untuk melihat apakah
investasi tersebut dapat memungkinkan dan menguntungkan atau tidak. Dalam
mengukur atau menilai investasi yang akan atau telah terjadi terdapat beberapa
kriteria yang digunakan, yaitu :
-
IRR (Internal Rate of Return)
Internal
rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat
NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan
berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang
diinginkan (r).
Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.
Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.
-
Payback Period
Merupakan
jangka waktu /periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya
yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. waktu yang dibutuhkan agar
investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai titik impas.
Jika
waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback
period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang
(> 5 tahun). Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya
yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan
waktu). Perhitungan payback belum memperhatikan time value of money.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar